sudahlah jangan kau pertanyakan lagi yang bahkan kau tak tahu tuhan dimana
biarlah aku ini bertanya-tanya, yang bahkan kau sendiripun tak sanggup menjawabnya
dengan hati nuranimu, bukan dari buku atau dari pernyataan seorang berilmu
ah wujud itu tak ada, aku pun tak tahu, kau pun tak tahu tapi kenapa kau salahkan aku?
biarlah saja Ia menjadi sesuatu yang membangkitkan ego mereka dan ego mu
telan lah semua yang mereka katakan kepadamu, rasukilah dengan seluruh jiwamu
bawalah Ia selalu dalam dirimu, ucapkanlah sembahmu yang setinggi-tingginya
simpanlah Ia dalam hatimu, tapi jangan kau bawa-bawa aku kedalamnya
mungkin anggapan dan pengertian kita tentang tuhan itu berbeda
mungkin kau percaya apa yang selama ini telah kau telan bulat-bulat itu
dan mungkin aku percaya apa yang selama ini kau anggap sesat itu
tapi tak perlu lah kau menghujat dengan caci maki dan benci
aku tetap aku dan kamu tetap kamu, biarlah menjadi seperti biasanya
biarlah kita hidup dalam duniawi kita saja, rasakan dengan perasaan saja
perasaan yang selama ini diberikan oleh pencipta kita berdua
bukan dengan logika mu yang begitu menyudutkan dan penuh amarah dusta
aku tak tahu apakah ajaran tuhanmu yang begitu kejam menghilangkan perasaan empati mu
aku tak tahu apakah ajaran tuhanmu yang menyuruhmu bermuka dua
aku tak tahu
dan tak mau tahu
aku tak peduli akan surga
aku tak peduli akan neraka
aku percaya tuhanku tak sejahat itu
biarlah aku dengan diriku dan semua pertanyaanku
sudah jangan pedulikan aku tentang hal itu
hanya, berilah aku satu empatimu
remy
Bandung, 14 agustus 2013
7:52 pm