Sebuah perubahan kecil yang akan terus dijalani

Minggu, 15 Mei 2011

Kehidupan Burung Air di Rancabayawak

Minggu, 15 Mei 2011
Rancabayawak, Kecamatan Gede Bage, Kota Bandung

Hari ini, saya bangun sekitar jam 05.30 pagi, ketiduran dari jam setengah 6 sore jadi total jam tidur adalah 12 jam, ahahahaha kebluk banget yak padahal sebelum nya udah tidur siang.. pas nyalain hape ternyata temen saya ngajakin pengamatan burung air di rancabayawak, sempet berpikir sejenak, dimanakah Rancabayawak itu? ahahaha maklum ga hapal tempat.
akhirnya, kita janjian ketemuan di bunderan cibiru jam setengah 8 pagi. dari bunderan cibiru kita maju ke jalan soekarno hatta dan berbelok ke arah kiri. jalanan nya agak jelek dan becek. terus lurus melewati rel kereta api dan berakhir di jembatan, ternyata ada sawah terbentang, saya sendiri bingung ko ternyata dari kota masuk sedikit langsung ada kampung yang notabene kampung banget lah ya.. sudah terlihat beberapa burung air berterbangan di atas kita. waaw ternyata di rancabayawak ini merupakan tempat burung-burung air ini menetap dan singgah, tepatnya di pohon bambu yang ada di pinggir kampung. 
Ketika diamati, ternyata terdapat 3 spesies di atas pohon bambu dan sebagian sedang breeding (masa kawin), Ada Kuntul Kerbau (Bulbucus ibis), Blekok Sawah (Ardeola speciosa) dan satu lagi kuntul kecil

Kuntul Kerbau 

Kingdom            Animalia
Filum                 Chordata
Sub Filum          Vertebrata
Kelas                 Aves
Ordo                  Ciconiiformes
Famili                 Ardeidae
Genus                Bubulcus
Spesies              Bubulcus ibis
                          (Linnaeus, 1758)



Burung Kuntul Kerbau ini merupakan burung  terkecil dari bangsa Kuntul-kuntulan (sekitar 50 cm). Burung ini suka mencari makanan di dekat Kerbau atau sapi yang merumput. Bentuk tubuhnya lebih ramping daripada Blekok Sawah (Ardeola speciosa), meskipun tidak seramping kuntul-kuntul yang lebih besar. Seluruh bulunya berwarna Putih, tetapi selama musim kawin, bulu-bulu pada Kepala, leher dan punggungnya berwarna kuning kerbau. Paruhnya kuning dan lebih tebal daripada kuntul lain. Burung ini tersebar dari India, Sulawesi, sampai Nusa Tenggara
Selama berabad-abad, kuntul kerbau umumnya hanya terdapat di kawasan tropis afrika. Namun, sekitar seabad yang lalu,binatang ini berhasil menduduki Afrika Selatan. Beberapa sumber mengatakan bahwa selama tahun 1930an,cukup banyak kuntul kerbau menyeberangi samudra Atlantik untuk menjejakan kaki di Amerika Selatan.

Menjelang pertengahan abad ke-20,mereka tiba di Florida,dan satu dekade setelah itu kawasan mereka mencakup Kanada di Utara sampai ke Argentina di selatan. " Jika kuntul kerbau datang ke benua Amerika hanya dengan keduasayapnya dan angin, " tulis Roger Tory Peterson pada tahun 1954 " mereka adalah satunya jenis burung Eropa dalam sejarah yang menempati daratan utama Amerika tanpa bantuan manusia "
Burung Kuntul pada Masa kawin

Para ornitolog kini menyimpulkan bahwa kuntul kerbau memang meraih prestasi yg luar biasa. Diperkirakan bahwa berkat bantuan hembusan angin pusat, seekor kuntul kerbau dapat menyeberangi samudra yang memisahkan afrika Barat dari Amerika Selatan dala waktu 40jam.Dan, samudra Atlantik bukanlah satu-satu nya perintang yg harus mereka atasi, Ada pula kawanan kuntul kerbau lain yg terbang ke timur hingga mencapai Selandia Baru.

Pada periode yg sama ini, mereka menetap di banyak kawasan di Eropa Asia, dan luasnya wilayah mereka kini membentang dari Semenanjung Iberia di barat hingga di Jepang di Timur.

Kuntul kerbau menjad penghuni tetap negeri beriklim sedang, tetapi di daerah2 yg musim dinginnya hebat, mereka berimigrasi ke daerah yg iklimnya lebih hangat setelah siklus perkembangbiakan mereka. Perjalanan mereka yg panjang dan luar biasa itu masih berlanjut, dan mereka sering muncul di pulau-pulau terpencil di Pasifik atau bahkan Antartika.
Salah satu faktor kunci ekspansi kuntul kerbau adalah kemampuannya beradaptasi dan hubungannya dengan manusia,terutama para peternak. Meskipun kebanyakan burung kuntul mengkonsumsi binatang air, kuntul kerbau lebih menyukai serangga. Burung ini biasanya berteman dengn ternak, walaupun ia juga mungkin membuntuti gajah, kangguru, traktor atau bahkan kebakaran hutan, apa saja yg mengusik serangga makanannya.

Tentu saja burung kuntul bisa mencari makan sendiri,tetapi burung pemburu ini memanfaatkan jasa kerbau. Sewaktu kerbau berjalan sambil merumput,belalang lompat, lalat dan kumbang beterbangan karena merasa terusik. Kuntul kerbau yang sudah menunggu disekitar situ dapat menyambar serangga yg terbang ke arah mereka. Jadi,kerbau membantu burung ini menemukan dan menangkap mangsa, sebanyak dua atau tiga serangga permenit, menurut sebuah perhitungan para Ornitolog memperkirakan bahwa dengan berada didekat kerbau,burung ini menghemat energinya sebanyak 30% dan meningkat jumlah tangkapannya sebesar 50%.

Status konservasi nya 'least concern' (berisiko rendah) dari Wikipedia

Blekok Sawah 
Kingdom             Animalia
Filum                  Chordata
Sub Filum           Vertebrata
Kelas                  Aves
Ordo                  Ciconiiformes
Famili                 Ardeidae
Genus                 Ardeola
Spesies               Ardeola speciosa
                           (Horsfield, 1821)

Burung blekok sawah

Blekok sawah  adalah burung darat yang biasa hidup di persawahan atau rawa di Asia Tenggara, Burung ini terdapat di Vietnam sampai Indonesia. Burung blekok termasuk ke dalam keluarga Ardeidae. Burung ini biasa memakan ikan, kepiting sawah dan serangga seperti belalang, capung. panjang badan nya bisa mencapai 45 cm. badan nya berwarna putih dengan kepala sampai leher berwarna cokelat muda berberca cokelat tua, sayapnya berwarna coklat tua, dada sampai perut berwarna putih, dengan paruh panjang berwarna kuning  ujungnya hitam, kaki nya panjang khas burung air berwarna kuning. 
burung ini mempunyai warna yang berbeda ketika masa kawin, pada masa ini, burung blekok mempunyai warna kepala kuning tanpa bercak sampai ke leher, bagian sayap atas nya berwarna coklat ke abuan, pada dadanya terdapat warna coklat, dari perut sampai ke bawah berwarna putih, burung blekok bertelur dari bulan juni sampai bulan september.
Burung Blekok masa Kawin


status konservasi nya 'least concern' (berisiko rendah) di wikipedia, sedangkan dari birdlife international (2008) burung ini termasuk dalam tingkat terancam.




Sempet mengobrol dengan warga setempat, kalau burung-burung ini datang tak dijemput pulang tak diantar jadi memang ga ada yang memelihara ataupun memaksa mereka untuk singgah disini, ini semua semata-mata murni keinginan burung air itu sendiri, kalau kata teh dewi-warga rancabayawak, dulu disana sering terjadi banjir di daerah sawah yang untuk surutnya memakan waktu berbulan-bulan. mungkin karena hal ini ikan-ikan pun hidup dan berenang kesana kemari naaah bisa jadi karena banyak makanan burung-burung air ini pun betah untuk tinggal disini. 

Burung air di Rancabayawak



Setelah banjir, air pun surut dan kembali menjadi sawah tempat menanam padi. tapi, menurut warga burung-burung air tetap menetap di rancabayawak ini dan uniknya burung-burung ini tidak terganggu oleh keberadaan manusia yang notabene "suka jahat". mereka tetap dengan tampang innocentnya bermain, berantem, melongo, mandi, terbang ke satu pohon ke pohon lain, beberapa terbang menjauh dan ada yang menemani anak-anak nya di tengah kehidupan kampung Rancabayawak.
Sarang Burung Kuntul Kerbau dan kedua anak yang masih kecil


Tapi, bukan berarti mereka tidak di beri cobaan hidup, menurut Teh Ema-Warga Rancabayawak, burung-burung air ini sempat ditembaki oleh warga, baik yang hanya iseng, maupun yang ingin memakan dagingnya. banyak orang datang meminta burung-burung ini untuk dimakan yang katanya enak, ataupun untuk dipelihara yang akhirnya meski mati juga dalam seminggu (mungkin tidak dapat beradaptasi dengan manusia).Sempat mendengar bahwa orang-orang iseng menembaki burung ini dan bangkai nya masuk dalam satu kantong Plastik besar! Luar Biasa...



Setelah banyak kejadian seperti itu, Akhirnya Teh Ema sekeluarga berniat untuk menjaga burung-burung air di Rancabayawak ini dan dengan banyaknya penelitian disana, juga dukungan dari pemerintah daerah dikeluarkan lah peraturan untuk melindungi burung-burung air ini. meski katanya ada saja penduduk yang tidak begitu mendukung karena bau kotoran nya yang mengganggu.

"Kita juga sebagai sesama makhluk hidup ayo kita lestarikan burung-burung air ini, biarlah mereka hidup dengan bebas di habitatnya :) "

Referensi:

Javan Pond Heron. http://en.wikipedia.org/wiki/Javan_Pond_Heron
Kuntul Kerbau. http://id.wikipedia.org/wiki/Kuntul_Kerbau
Kuntul atau bangau sebagai predator. http://www.kicaumania.org/forums/archive/index.php/t-33733.html

Baza Hitam; ternyata bukan belalang

Baza hitam, pasti yang pertama ada d otak anda anda sekalian adalah seorang pahlawan pembela kebenaran, kotaro minami, yang selalu menumpas kejahatan dunia permonsteran..ahahaha padahal di dunia perburungan juga ada yang nama nya baza hitam atau black baza [Ing] (Avicedha leuphotes, (Dumont, 1820)).

Kingdom               Animalia
Phylum                 Chordata                                    
Sub-phyllum          Vertebrata
Class                    Aves
Order                    Falconiformes
Family                  Accipitridae
Genus                  Aviceda
Species                Aviceda leuphotes 
                            (Dumont,1820)

 Burung black baza ini berukuran kecil 33 cm (seukuran gagak), merupakan burung raptor berwarna hitam dan putih, terdapat jambul panjang berwarna hitam saat bertengger, kepala berwarna hitam dengan paruh melengkung berwarna abu-abu, di bagian dada nya berwarna putih dan perut bagian atas berwarna cokelat lalu ke bawahnya bergaris coklat putih, ekor berwarna abu-abu di bagian dalam dan hitam di bagian luar, kaki berwarna abu-abu gelap.
Burung ini ditemukan di hutan asia, salah satunya indonesia yaitu sumatra yang merupakan burung migrasi saat musim dingin biasanya datang pada bulan november. 
Baza hitam menetap di India sebagai burung lokal

Habitat: Hutan dataran rendah, hutan dataran tinggi, hutan rawa, hutan mangrove dengan kanopi terbuka, hutan hujan

Burung baza sering ditemukan dalam kawanan kecil, terutama ketika migrasi, pada jantan terdapat warna putih pada scapular, bulu atas dan  bulu sekundernya, sedangkan pada betina terdapat warna putih hanya pada scapularnya dan garis berwarna coklat kemerahan pada sisi bawah tidak seperti garis yang ada pada jantan.

Bagi yang bingung mungkin akan dijelaskan di gambar ini:


Black baza memakan kadal dan serangga termasuk jangkrik dan capung. juga sempat dilaporkan memakan kelelawar buah (Rousettus leschenaulti)  juga katak pohon, tapi kebanyakan Black baza memangsa serangga. Black baza bertengger diatas pohon sambil mencari mangsa lalu menerkam. 

Untuk sarang, di buat di ketinggian 18-21 m dari permukaan tanah, berstruktur besar ukuran nya 2-3 m 

Status Konservasinya, baza hitam 'least concern' (beresiko rendah) dari Birdlife Internasional (2009)  
semoga tidak ada orang yang menangkap burung-burung ini sehingga mereka punah dimanapun, mari kita jaga dan lestarikan.



"Suatu hal yang membuat saya terkesan adalah jambul dan warna burung ini yang agak aneh, tapi memang yang pertama kali membuat saya melirik burung ini adalah karena namanya (kaya nama pahlawan kebenaran dengan jurus matahari ahahahah). sebenernya sih saya sendiri belom pernah liat burung black baza ini, tapi mungkin suatu hari andaikan saya di beri kesempatan, saya akan berjumpa dengan burung ini dan bisa mengamati secara langsung. Doakan saya ya (ala benteng takeshi) ahahahhahaa.."





referensi:
-Black Baza. http://en.wikipedia.org/wiki/Black_Baza
-Daftar Nama Burung Endemik Indonesia dan Status Konservasi.http://trendburung.blogspot.com/2010/08/daftar-nama-burung-endemik-indonesia.html
-Aviceda leuphotes. http://www.birdlife.org/datazone/speciesfactsheet.php?id=3329 
-Black Baza.http://thewebsiteofeverything.com/animals/birds/Falconiformes/Accipitridae/Aviceda-leuphotes
Gambar diambil dari pencarian aviceda leuphotes google.com