Sebuah perubahan kecil yang akan terus dijalani

Selasa, 27 September 2011

..citatah, bongkahan batu yang menarik bagi para pemanjat..

Hari Minggu kemarin tanggal 25 september 2011 sempat bermain lagi ke citatah, asal nya mau main ke Panaruban tapi apa daya tangan tak sampai (ahahaha lebay), but tak apa-apa lah udah lama juga ga kesana
pas sampai di citatah sama bung fardhan tepat pukul setengah 8 pagi, disana udah ada temen-temen dari Caldera, ada kang arif, kang wahyu dan ketiga AM, antono, sandy dan zandi juga kang Nda yang melatih, sebenarnya udah dari hari jumat mereka disini, cuman aku baru dateng hari minggu nya.. hehhe

citatah masih menjulang dengan tinggi nya di daerah dekat ciburuy padalarang, masih dengan aura panjat nya dengan batu-batu kapur yang kuat, juga gua-gua nya yang dingin dan bau kotoran kelelawar.

ternyata meski sudah di citatah ga ada kesempatan untuk manjat, soal nya alat-alat nya kurang dan memang sebenernya ini acara untuk pendakian sampai puncak untuk para AM, ya akhirnya di citatah hanya terdiam dan memandangi tebing-tebing sambil mendengar alarm pabrik beberapa jam sekali.

ketika disana, banyak burung yang berterbangan kian kemari dengan suara yang ramai, tidak sempat terpikir untuk bawa binokuler, sayang sekali nyesel banget ga bisa pengamatan burung. sempat juga jam 11 siang naik ke puncak dengan jalan kaki, wuaaaah jalan nya bener-bener (speechless saking nyebelin nya), dengan kemiringan 70 derajat, jarang ada pegangan, paling cuma pohon-pohon semak di pinggir dan batu-batu yang lepas setiap di pegang, jalanan penuh tanah kering (musim kemarau) setiap di injak jatuh lagi ke bawah, sempat kepikiran cerita temen yang ke semeru apa kabar disana? (setiap maju satu langkah turun lagi dua langkah) wuah tapi akhirnya sampai juga di atas karst citatah. bisa terlihat jelas perbedaan dua wilayah, di depan citatah satu komplek pabrik dengan asap nya mendominasi pemandangan, sedangkan di belakang nya banyak sawah dan pepohonan hijau, tapi sayang sepertinya sawah pun akan diambil alih untuk pabrik lagi karena terlihat ada truk dan penggalian tanah. haduuh miris sekali liatnya, citatah hanya seperti lempengan yang rawan akan kerusakan.

di atas ada saung yang katanya di buat oleh para pemanjat dari skyger, menyeramkan sekali karena dari segi bangunan sih kurang meyakinkan, tapi akhirnya dipaksa juga jalan ke pinggir saung, sayang karena langit lagi banyak asap waduk saguling ga keliatan.

disana menunggu para pendaki sampai puncak, kita ke atas lalu duduk-duduk sebentar di batu tertinggi (ada batu mirip hati terbelah) dengan ketinggian 125 meter sambil santai menikmati angin sepoi-sepoi (sementara ke tiga orang AM lagi dimarah-marahin di bawah sambil ngedaki artifisial), setelah beberapa menit kemudian para pendaki nyaris sampai dan kita bersiap menyambut ke empat orang sampai di atas (baru sampai sudah di kasih roti unyil dari teh mida , asiiik)

di atas juga sempat nemuin 5 selongsong peluru 5.56 mm, entah buat apa, tapi dari hasil analisa dan menebak-nebak ga jelas mungkin peluru ini dipakai untuk para tentara untuk latian sniper (haha ngasal)

akhirnya turun lagi ke saung, duduk-duduk dengan para pendaki lain dari UIN jakarta, eh tiba-tiba 2 ekor burung lewat, sempat di foto tapi jauuuuh ga keliatan, kalau dari penampakan nya seperti falcon tapi entahlah ga yakin juga, nyari di internet pun belum ada tampak nya yang sudah mengamati ya sudahlah kita tunggu saja waktu untuk bermain ke citatah lagi semoga inget bawa binokuler.

lalu kita turun (dengan jalanan yang curam licin dan yaaa gitu deh, dan kang arif turun sambil rappeling) akhirnya sampai di goa, goa nya bagus bagian atas nya bolong dengan di kelilingi batu, sempat liat kelelawar (gara-gara fardhan iseng masuk ke goa) keluar sambil buang air segala ahhahaa, sempat juga melihat-lihat batuan yang ada, di sisi yang lain banyak nya di dominasi kapur, tapi di satu sisi ada batuan marmer seperti kristal-kristal dan sepertinya agak rusak (mungkin di rusak oleh tangan manusia) sayang sekali.

dan perjumpaan dengan citatah pun berakhir, diakhiri dengan beli es krim buavita rasa stroberi di super indo dago (jauuuh)

begitulah, tapi sampai sekarang masih ingin manjat, pengen juga manjat sampe ke puncak (meski takut ) hahhaa