Sebuah perubahan kecil yang akan terus dijalani

Senin, 06 Februari 2012

..Kekuatan alam bawah sadar..

Waktu saya pertama kali naik gunung hal yang saya rasakan adalah berat, cape dan ingin pulang. Mental saya "nge-drop", saya pikir saat itu adalah saya sudah tidak kuat lagi, saya tidak sanggup, saya tidak mau dan otak saya seakan menyuruh saya untuk berhenti. Tapi saya ingat ada seseorang yang berteriak pada saya, kamu pasti bisa, kamu pasti kuat, kamu masih sanggup dan teriakan-teriakan lainnya, sehingga saya pikirkan hal itu terus menerus di dalam hati saya, dan tiba-tiba saya sudah sampai. saya ingat melihat teman-teman saya tersenyum dan berkata "kamu bisa, lihat kan?". Ya tak bisa dipercaya, meski saya harus merangkak naik ke atas ternyata saya bisa melakukan semua hal yang saya pikir tidak bisa.

kita di puncak, kawan..

Kekuatan pikiran alam bawah sadar kita ternyata sangat hebat pengaruhnya terhadap kondisi kita di kehidupan sehari-hari. Sigmund Freud seorang neurologi dari Austria mengemukakan gagasan bahwa kesadaran itu hanyalah bagian kecil saja dari kehidupan mental, sedangkan bagian yang terbesarnya adalah justru ketaksadaran atau alam tak sadar. Freud mengibaratkan alam sadar dan tak sadar itu dengan sebuah gunung es yang terapung di mana bagian yang muncul ke permukaan air (alam sadar) jauh lebih kecil daripada bagian yang tenggelam (alam tak sadar). Pikiran alam bawah sadar selalu mendukung kita karena ia tidak pernah tidur, pikiran ini selalu mengontrol keadaan tubuh kita, fungsi tubuh dan mengetahui semua jawaban nya. Pikiran alam Bawah sadar selalu benar dan itu biasanya dapat dirasakan ketika kita ragu akan suatu hal, ketika kita di berikan bermacam pilihan, pikiran alam bawah sadar kita dapat tahu, dapat  memilih apa yang terbaik untuk kita. sering terjadi juga pada saya, andaikan diberi pilihan oleh teman, pasti ada "feeling" ah rasanya kalau saya pilih yang ini pasti bagus, dan ternyata emang seperti itu lah kenyataannya.
Pikiran alam bawah sadar akan menerima informasi tanpa analisa, andaikan hari ini yang kita fikirkan bersifat negatif maka kondisi yang diterima oleh lingkungan akan bersifat negatif, dan sebaliknya andaikan yang kita pikirkan bersifat positif maka kondisi yang diterima oleh lingkungan akan bersifat positif. apabila anda berpikir anda bisa melakukan hal yang anda pikir tidak bisa, seperti contohnya naik gunung tadi, maka anda pasti bisa melakukan nya. 
Berikan sugesti terhadap diri kita bahwa kita pasti bisa, 'aku percaya aku bisa ngelewatin bukit yang ini, juga lembahan sungai apapun pokonya sejauh apapun pada akhirnya aku pasti bisa sampai puncak', Gambarkan hal yang menjadi tujuan kita, 'puncak ada di depan mata, aku ntar mau duduk-duduk enak di puncak, pokonya santai, ah pokonya aku harus sampai puncak'. Begitulah yang biasa saya lakukan, ahahahhaa

Maka, kita harus selalu berfikir positif, bermimpi lah, dan yakinlah bahwa kita bisa melakukan hal apapun, dan kita pasti BISA!

"What your mind conceive and you believe, you could achieve!"-Napoleon Hill

"He is able who thinks he is able"- Gautama Siddharta

"Never, never, never, never give up!" - Abraham Lincoln

"If you think you can do a thing or think you can't do a thing, you're right"- Henry Ford

*catatan penghibur dikala pesimis

Referensi: 
- Pengalaman Pribadi
- http://organisasi.org/dua-langkah-dahsyat-pelejit-kekuatan-pikiran-bawah-sadar-anda
- http://kekuatanpikiran.com/blog/tag/pikiran-bawah-sadar/
- http://diarad08.student.ipb.ac.id/2010/06/18/teori-psikoanalisis-freud/

Gambar:
- Punya pribadi

Minggu, 05 Februari 2012

..Pacet, si penghisap darah..

Mungkin untuk orang-orang yang pernah pergi ke hutan, hewan ini jadi hal yang nyebelin karena maen donor darah seenaknya, bikin kaget, jijik dan sebenarnya menyenangkan untuk jadi mainan apalagi kalau kita lagi bosen (itu mah saya aja sih kayanya hahahaha), kadang kesel juga kalau lihat hewan ini ada di lengan atau kaki kita, lagi nempel dengan nikmatnya sambil nyeruput darah. biasanya orang bakal misuh-misuh sambil sibuk nyariin rokok, ataupun nyariin kotak medik, beda lagi dengan saya yang seneng kalau liat si hewan satu ini nempel di kaki, didiemin dulu sampe dia kembung baru di pencet lagi smpe darahnya keluar (sebenernya ini penyiksaan hewan, ah maapkan saya).

Pacet (Haemadipsa zeylanica)


Hewan penghisap darah ini berasal dari phylum Annelida dan kelas Hirudinae, jadi memang masih satu kelas sama lintah, saudaranya. Pacet banyak ditemukan di hutan hujan Indonesia, hewan ini tinggal di vegetasi pohon ataupun di permukaan tanah (seresah daun), pacet merupakan hewan yang hidup di darat (terestrial), jadi mereka bukan hewan akuatik, hal ini lah yang membedakan antara pacet dan lintah. Pacet menemukan mangsanya dari bebauan dan pergerakan kita di dalam hutan khususnya dari getaran suara. Pergerakan pacet terlihat kalau kita sedang diam di suatu lokasi, hal pertama yang biasanya orang pikir ketika pacet  menempel di badan mereka adalah 'ulat jengkal' karena cara bergeraknya kalau dilihat sekilas nyaris mirip dengan ulat tsb. 

Tubuh pacet pipih dorsoventral, ukuran tubuh pacet lebih kecil daripada lintah, panjang tubuhnya sekitar 3-4 cm, dengan diameter sekitar 0.3 cm sebelum menghisap darah dan dapat bertambah besar 10 kali lipat dari berat tubuhnya setelah menghisap darah, dari satu kali makan (satu kali menghisap darah sampai gendut) dari mangsanya cukup untuk menghidupi pacet selama beberapa bulan. Saat pacet menggigit kulit kita tidak terasa rasa sakit karena pacet mengeluarkan anestetik, tetapi di saat bersamaan pacet mengeluarkan antikoagulan/hirudin sehingga darah dari kulit mangsanya terus mengalir, itulah mengapa darah terus mengalir meskipun si pacet sudah lepas dari kulit kita.

Sebenarnya pacet tidak menimbulkan penyakit dan juga tidak akan menghabiskan darah kita andaikan kita digigit, jadi hal pertama yang harus dilakukan ketika digigit pacet adalah jangan panik, karena kepanikan di dalam hutan dapat berakibat fatal pada setiap orang dan juga mengganggu teman seperjalanan.

Apabila ingin melepas pacet dari kulit, ada beberapa tips nya sebagai berikut:

1. Gunakan tembakau entah itu dari rokok ataupun daun tembakau ngambil dari kebon orang (yang ini jangan ditiru), ambil sedikit tembakau (untuk daun tembakau lebih baik diremas-remas hingga hancur) tetesi sedikit air, kemudian tempelkan pada pacet yang menempel, diamkan sebentar maka pacet akan lepas dengan sendirinya

2. Gunakan jari anda sendiri, saat ada pacet yang menempel tekan bagian kulit yang digigit pacet dekat dengan bagian oral pacet (sucker), tekan tekan terus sambil goyang-goyangkan bagian perut pacet (bagian yang menggembung), maka pacet akan merasa terganggu dan akan lepas dengan sendirinya. 

3. Gunakan minyak kayu putih, siram si pacet tunggu sampai lepas dengan sendirinya

4. Gunakan garam, lalu tempelkan pada pacet yang menempel. tapi hal ini tidak recomended.

Setelah pacet lepas segera bersihkan darah dengan air dan bersihkan luka sehingga tidak terjadi infeksi. Ketika digigit pacet,  jangan sampai menarik si pacet sampai lepas karena selain darah yang keluar lebih banyak, luka yang terbentuk akan lebih besar sehingga dapat menyebabkan infeksi pada luka.
Gigitan pacet pada kulit setelahnya dapat menyebabkan gatal, apabila kuat menahan lebih baik luka yang gatal itu jangan digaruk karena meninggalkan bekas hitam di kulit (sebaiknya tidak dilakukan bagi yang ingin kakinya mulus kaya model hahahaha).
untuk menghindari pacet, dapat menggunakan penutup kaki anti pacet, ataupun menggunakan manset untuk tangan, bisa juga memasukan celana ke dalam kaos kaki panjang (meski keliatan culun hahahaha), dapat juga menggunakan lotion anti nyamuk pada kulit yang dekat dengan lubang baju, misalnya pergelangan tangan, betis, kaki, leher dan pinggang. tapi efek samping dari penggunaan lotion di dalam hutan yaitu gangguan dari lebah yang akan terus mengikuti anda. jadi sebelum menggunakan lotion, sebaiknya tanyalah pada orang yang mengetahui hutan yang akan anda masuki, apakah ada sarang lebah disana?. kalau tidak ada orang yang bisa ditanya, masuki saja hutan tanpa lotion, gunakan tips-tips di atas atau nikmatilah pacet-pacet si penghisap darah. hahahhaa 

Referensi:
-Pengalaman pribadi
-http://www.wildmadagascar.org/overview/leeches.html

Gambar:
http://research.amnh.org/users/eborda/KhaoYai_leech.jpg

..Si kipasan ekor merah..

Setelah berlama-lama kuliah dan sibuk dengan berbagai aktivitas tidak jelas di kampus, akhirnya diberi kesempatan lagi kembali menghirup segarnya hutan, rasanya kangen untuk berjalan bawa kerir di sepanjang jalan setapak yang tak tahu rimbanya, melewati sungai-sungai ber air jernih, dan kembali minum air sungai yang dingin. Sempat sepanjang jalan melihat-lihat burung yang loncat kian kemari dari satu pohon ke pohon, berbunyi riuh riang gembira dan si saya cuman manyun karena kembali tidak membawa binokuler dan buku lapangan, hanya termenung menyaksikan burung-burung yang sepertinya mengejek si sayah dari pohon-pohon tinggi.
Meski sulit untuk melihat burung dari bawah, apalagi dengan kondisi hutan rimbun, ternyata saya masih bisa mengenali si burung kipasan ekor merah yang selalu melompat ke sana ke mari dengan teman-teman nya sambil mengipas-ngipaskan ekornya yang merah, ah rasanya de javu, saya kenal pertama kali sama burung ini pas lagi kuliah lapangan di Situ Patenggang, dan ternyata di rimbun nya gunung Cijambu saya masih bisa melihat keindahan ekornya itu.




Kipasan ekor merah (Rhipidura phoenicura), merupakan salah satu burung endemik di Indonesia khususnya di pulau Jawa, ukuran tubuhnya kecil (17 cm) dikenal dengan ekornya yang berbentuk seperti kipas berwarna merah agak tua, dari kebiasaan nya dapat dikenali dari cara terbang nya yang senang melompat-lompat dari satu cabang ke cabang lain sambil meregangkan ekornya sehingga berbentuk seperti kipas, biasanya ditemui sedang berkelompok dengan teman sejenis nya ataupun berinteraksi dengan burung lain yang ukuran nya hampir sama. suara nya mudah dikenali dengan nada tinggi dengan 5 kali cengkok dan siulan di akhir suara nya (sulit juga ya ngubah suara burung jadi kata-kata hahhaa), waktu itu sih saya dengar saat si burung sedang bersenda gurau dengan pasangan nya, dan kemaren beda lagi suaranya ketika sedang bersenda gurau dengan teman-teman sebaya nya. jadi total suara dari burung kipasan ini sejauh yang saya dengar ada dua macam siulan. burung ini memakan serangga dan labah-labah. dari status IUCN burung ini masuk ke dalam kategori Least Concern (LC)

Senang sekali akhirnya bisa nulis tentang si burung kipasan ini di blog, masih teringat masa-masa ketika saya ditinggal sendiri di sungai di tengah rimbun nya hutan gunung Cijambu, ketika masih melamun tidak jelas, ternyata saya ditemani 5 ekor burung kipasan ini. rasanya hati ini tentram dan damai (geuleuh), senang karena dari seluruh burung yang saya lihat di hutan itu, masih ada satu burung yang bisa saya kenal.. ahhahahaa (merasa hopeless karena ga bisa iden burung-burung di hutan Cijambu). pertemuan saya dengan burung ini menjadi hiburan tersendiri ketika sedang merasa bosan berada di hutan selama 7 hari dan saat itu si sayah sangat kangen dengan yang namanya lampu dan hiruk pikuk jalanan.

Referensi:
-Pengalaman pribadi
-Field guide of the birds of Java and Bali, 1995, John Mackinnon

Gambar:
-orientalbirdimages.org
-Fobi.web.id